SURAT TANPA ALAMAT
Kepada : Seseorang yang tidak sanggup saya tuliskan namanya.
Dari : Saya yang menjadikanmu tokoh utama dalam surat ini.
Dengan pikiran yang terus mengulang kembali segala hal tentang dirimu, sekiranya inilah perasaan yang telah saya rangkai dalam ruang kertas dan kata :
Tolong Jangan Benci Saya.
Malam ketika saya putuskan untuk mengakhiri semuanya,
saya pun bingung
mau tetap bertahan atau pergi.
Menyadari sikapmu yang rasanya terus berubah menjadi asing membuat saya terus merasa sedih dan penuh pertanyaan;
Apakah saya mengganggumu?
Saya merasa bahwa kamu
tidak menginginkan saya lagi.
Entah apa yang terjadi atau saya lakukan—
sehingga saya tiba di dua pilihan.
Bertahan
atau
pergi?
karena begini:
kalau saya tetap bertahan, kamu akan sakit,
merasa terganggu dengan hadirnya saya.
Kalau saya tetap bertahan, saya hanya berjuang sendirian
atau mungkin bisa dibilang bahwa saya egois—
memaksa untuk terus bersamamu,
yang padahal kamu belum tentu berkeinginan sama.
Kalau saya pergi, mungkin kita berdua bisa sama-sama enak.
Saya tidak perlu sedih mendengar kamu merasa terganggu dengan saya.
Saya tidak perlu cemas menunggu kabarmu— yang mungkin saja kelelahan
Kamu juga tidak perlu merasa terbebani dengan keluhan dan perasaan saya lagi.
Kalau saya pergi,
kamu tidak perlu lagi terpaksa
menjaga perasaan saya.
Maka itu saya putuskan pergi.
Saya pergi dengan sedih
Saya pergi dengan penjelasan
Saya pergi dengan banyak pertanyaan.
Tapi kamu—
Biasa saja
Haha!
Dan ya ini,
sekarang saya harus menanggung rindu.
Entah apa kamu rindu juga atau tidak.
Tapi saya rasa,
jalan ini adalah yang terbaik bagi kita.
Terima kasih, kamu pernah mau.
Pernah mau menghabiskan waktu dengan saya
Pernah mau mendengar segala cerita saya
Pernah mau hampir menjadi milik saya sepenuhnya.
Teman saya bilang
Memang begitu sifatmu
Ahh sayang sekali
Hampir saja saya termakan akan kebaikan dan kepedulian mu itu
Saya ingin sebut namamu dengan bahagia—
seperti dulu.
Saya rindu panggil nama kamu.
Kamu apa kabar?
saya rindu.
Sekian dan terima kasih.
Salam rindu,
saya.
-
Surat kepada seseorang
yang mustahil saya kirim
langsung padanya..

Komentar
Posting Komentar